Jurnalisme online part 2

Jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media internet. Internet mempermudah pekerjaan jurnalistik, sebab jurnalistik dapat dapat dilakukan melalui PC atau komputer. Dengan menggunakan internet sebagai alat reportase atau sumber informasi bagian media-media tradisional atau koran.
 
  • Ciri-ciri Jurnalisme Online
    1. Sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk jenis media tradisional lain seperti TV, radio, telegraf, atau teletype.
    2. Dari sisi penerbit, mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran: kapan saja dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan Internet maka penerbit mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga. Inilah yang memungkinkan para pengguna/pembaca untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan terbaru.
    3. Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web.
    4. bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas -bahkan sama sekali berbeda.
    5. Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal formalnya sebagai lembaga pers. Bahkan dalam konteks tertentu organisasi tersebut dapat dihilangkan
    6. Tidak membutuhkan penyuting/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak.
    7. Tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet sehingga komunikan atau audience memiliki kebebasan dalam memilih informasi yang diinginkan
    8. Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam jaringan digital
Adapun pengertian lain
Online Journalism
Jurnalisme dalam KBBI disebut sebagai pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan melaporkan berita kepada khalayak. Dalam perkembangannya, media penyampaian berita kepada pembaca tidak hanya terbatas pada surat kabar. Tetapi seiring perkembangan teknologi, kini arah perkembangan media menuju persaingan media online. Media online bisa menampung berita teks, image, audio dan video. Berbeda dengan media cetak, yang hanya menampilkan teks dan image.
”Online” sendiri merupakan bahasa internet yang berarti informasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet. Jurnalisme online ini merupakan perubahan baru dalam ilmu jurnalistik. Laporan jurnalistik dengan menggunakan teknologi internet, disebut dengan media online, yang menyajikan informasi dengan cepat dan mudah diakses di mana saja. Dengan kata lain, berita saat ini bisa di baca saat ini juga, di belahan bumi mana saja.
Menurut Satrio Arismunandar (2006), orang yang memproduksi content terutama untuk Internet, dan khususnya untuk World Wide Web, dapat dianggap bekerja untuk salah satu atau lebih dari empat jenis Jurnalisme Online yang tersebut di bawah ini.
Berbagai jenis jurnalisme online itu dapat ditempatkan di antara dua domain.
Domain pertama, adalah suatu rentangan, mulai dari situs yang berkonsentrasi pada editorial content sampai ke situs-situs Web yang berbasis pada konektivitas publik (public connectivity). Editorial content diartikan di sini sebagai teks (termasuk kata-kata yang tertulis atau terucapkan, gambar-gambar yang diam atau bergerak), yang dibuat atau diedit oleh jurnalis. Sedangkan konektivitas publik dapat dipandang sebagai komunikasi ”titik-ke-titik yang standar” (standard point-to-point). Atau, bisa juga kita nyatakan sebagai komunikasi ”publik” tanpa perantaraan atau hambatan (barrier of entry), misalnya, hambatan dalam bentuk proses penyuntingan (editing) atau moderasi (moderation).
Domain kedua, melihat pada tingkatan komunikasi partisipatoris, yang ditawarkan oleh situs berita bersangkutan. Sebuah situs dapat dianggap terbuka (open), jika ia memungkinkan pengguna untuk berbagi komentar, memposting, mem-file (misalnya: content dari situs tersebut) tanpa moderasi atau intervensi penyaringan. Sedangkan komunikasi partisipatoris tertutup (closed) dapat dirumuskan sebagai situs di mana pengguna mungkin berpartisipasi. Namun langkah komunikatif mereka harus melalui kontrol editorial yang ketat.
Berikut ini empat jenis jurnalisme online yang dikemukakannya:
1. Mainstream News sites
Bentuk media berita online yang paling tersebar luas adalah situs mainstream news. Situs ini menawarkan pilihan editorial content, baik yang disediakan oleh media induk yang terhubung (linked) dengannya atau memang sengaja diproduksi untuk versi Web. Tingkat komunikasi partisipatorisnya adalah cenderung tertutup atau minimal. Contoh: situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai suratkabar online. Situs berita semacam ini pada dasarnya tak punya perbedaan mendasar dengan jurnalisme yang diterapkan di media cetak atau siaran, dalam hal penyampaian berita, nilai-nilai berita, dan hubungan dengan audiences. Di Indonesia, yang sepadan dengan ini adalah detik.com, Astaga.com, atau Kompas Cyber Media.
2. Index & Category sites
Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines) tertentu (seperti Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover) atau agensi (Newsindex), dan kadang-kadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Di sini, jurnalis online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada di manapun di World Wide Web. Links tersebut kadang-kadang dikategorisasi dan bahkan diberi catatan oleh tim editorial. Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak editorial content yang diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan ruang untuk chatting atau bertukar berita, tips dan links untuk publik umum.
3. Meta & Comment sites
Ini adalah situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang dimaksudkan sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel, Freedomforum, Poynter’s Medianews). Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang diperluas (seperti: European Journalism Center Medianews, Europemedia). Editorial content-nya sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan pada dasarnya mendiskusikan content lain, yang ditemukan di manapun di Internet. Content semacam itu didiskusikan dalam kerangka proses produksi media. ”Jurnalisme tentang jurnalisme” atau meta-journalism semacam ini cukup menjamur.
4. Share & Discussion sites
Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, dengan menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan content yang ada di manapun di Internet. Dan kesuksesan Internet pada dasarnya memang disebabkan karena publik ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain, dalam tingkatan global yang tanpa batas.
Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi Internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti: aktivitas anti-globalisasi berskala dunia (situs Independent Media Centers, atau umumnya dikenal sebagai Indymedia), atau berita-berita tentang komputer (situs Slashdot).
Jurnalisme masa depan
Jurnalisme online layak disebut dengan jurnalisme masa depan. Karena perkembangan teknologi memungkinkan orang membali perangkat pendukung akses internet praktis seperti notebook atau netbook dengan harga murah. Apalagi kalau koneksi internet mudah diperoleh secara terbuka seperti hotspot (WiFi) di ruang-ruang publik. Sehingga minat masyarakat terhadap media bisa bergeser dari media cetak ke media online. Hal itupun sekarang mulai terjadi. Bahkan beberapa media cetak besar di Amerika Serikat, seperti kelompok Chicago Tribune, mulai merugi dan terancam gulung tikar. Karena masyarakat mulai beralih ke media online.
Cyber media dan perkembangan teknologi komunikasi
Perkembangan media tidak lepas dari perkembangan teknologi komunikasi. Kalau dulu orang hanya mengenal media cetak dan elektronik (televisi dan radio), kini seiring perkembangan teknologi komunikasi berbasis cyber, maka media pun mengikutinya dengan menjadikan internet sebagai media massa. Kini seiring perkembangan teknologi telepon seluler, berita-berita di internet juga bisa diakses melalui ponsel.
Mengapa jurnalisme online memagang peranan penting dalam perkembangan media massa saat ini?
a. Jurnalisme online membawa nilai egaliter.
Setiap individu bebas merealisasikan sumber dayanya dari mengerahkan segala potensinya untuk menggapai semua bagian dalam menentukan jalan yang disenangi. Setiap individu bebas memanfaatkan peluang berkomunikasi dengan siapa saja untuk mewarisi peradaban dunia dengan bebas dan mengaktualisasikan dirinya.
b. Jurnalisme online membawa nilai liberal.
Dalam jurnalisme online sangat menjunjung tinggi adanya kebebasan berpendapat serta berkumpul dan berserikat. Menurut paham liberal, ini merupakan kebebasan asasi yang dimiliki oleh setiap manusia. Selain itu posisi antara masyarakat dan negara adalah setara, dalam artian bahwa negara tidak boleh mencampuri urusan atau kehidupan masyarakat.
Keuntungan (Karakteristik) Jurnalisme Online
Seperti tertulis dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web (Holcomb Hathaway Publishers, 2005), ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari jurnalisme online:
Audience Control. Jurnalisme online memungkinkan audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya
Nonlienarity. Jurnalisme online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami
Storage and retrieval. Online jurnalisme memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience
Unlimited Space. Jurnalisme online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan/ ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience
Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience
Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita.
Kelebihan media online:
  • Mampu menyajikan berita dan informasi dalam waku yang sangat cepat
  • Aktual, real time. Berita bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Karakter ini juga dimiliki media TV dan radio, namun kelebihan media online adalah mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa, tanpa dibatasi periodisasi dan jadwal terbit atau jadwal siaran (program). Kapan dan di mana saja, maka wartawan media online mampu mempublikasikan berita.
  • Leluasa dengan jadwal. Bisa diterbitkan dari mana saja dan kapan saja
  • Berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah. Media online bisa menerbitkan dan mengarsip artikel-artikel untuk dapat dilihat kapan saja.
  • Multimedia. Media online dapat menyajikan informasi lebih kaya ketimbang jurnalisme tradisional, yaitu bisa menggabungkan tulisan (script), gambar (grafis), dan suara (audio), bahkan audio-visual (film, video) dalam satu kesatuan.
  • Memberi pilihan pada publik untuk memberi tanggapan, berinteraksi, atau bahkan meng-customize (menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan publik bersangkutan) terhadap berita-berita tertentu (interactivity).
  • Kaya informasi. Media online bisa menyiarkan informasi dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan dan sangat pendek. Pengelola media online sangat mungkin meng-upload atau posting informasi terbaru kapan saja dan sebanyak-banyaknya tanpa batasan halaman atau durasi.
KONSEP MEDIA ONLINE
·         Komunikasi data : pengiriman data menggunakan transmisi elektronik dari terminal/computer satu ke terminal lain/computer lain.
·         Contoh terminal data (yang umum) : printer, monitor PC, keyboard, plotter, scanner, dll.
·         Elemen-2 Komunikasi Data :
    • Sumber Data
    • Media Transmisi
    • Penerima Data



Sumber Data : elemen yang bertugas mengirimkan informasi / data, contoh ; telepon, fax, terminal dll
·         Sumber Data dilengkapi oleh Transmitter
·         Output Transmitter pada Sumber Data : pulsa listrik, gelombang elektromagnetik, pulsa digital
·         Contoh Transmitter : modem
·         Media Transmisi : media yang digunakan untuk mengirimkan data dari sumber data ke penerima data
·         Media Transmisi terdiri dari 2 katagori / jenis : media transmisi fisik dan media transmisi non fisik.
·         Media Transmisi Fisik, contoh : kawat tembaga, kabel coaxial, kabel serat optic.
·         Media Transmisi Non Fisik, contoh : gelombang elektromagnetik
·         Penerima Data : elemen yang bertugas menerima informasi / data, contoh ; telepon, fax, terminal dll.
·         Penerima Data dilengkapi oleh Receiver
·         Penjabaran tiga elemen utama komunikasi data :



·         Perangkat Terminal data (Data Terminal Equipment) : Perangkat yang berfungsi mengirim serta menerima data / informasi dari tempat lain.
·         Implementasi Komunikasi Data saat ini :
    • Reservasi Tiket secara online
    • Mesin ATM pada perbankan
    • Bank dengan sistem online
    • Internet & E-mail
    • Teleconference (audio/video)
    • LAN / WAN / MAN
    • GSM / CDMA
    • GPS (Global Positioning System)
    • Dll
Pertarungan Kredibilitas Media Online
Pesatnya pertumbuhan internet di Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap pengguna media. Indonesia mendapat rangking ketiga seasia tenggara sebagai pengguna internet terbanyak setelah China dan India. Prospek ini mempengaruhi maraknya pertumbuhan media online. Bahkan menurut data penelitian AJI sendiri media online sendiri naik 26 % menjadi 30 % dibandingkan tahun lalu, setelahnya baru media televisi, cetak dan radio menjadi  topik diskusi menarik,  dalam Seminar New Media, Kamis (7/3/2013), di Hotel Morrisey Jakarta.
Hal ini  berdampak pula pada pemasang iklan  dari 87 triliyun iklan yang masuk, 1 trillyun disabet oleh media online dalam kurun waktu satu tahun. Menurut Sumarjono Sekjen AJI Jakarta, menyatakan bahwa pertumbuhan media online yang semakin pesat tentu tidak lepas dari problem-problem jurnalistik. Teruratama tentang pakem jurnalistik. “Bisnis yang menggiurkan tapi punya dampak yang mengoyak-ngoyak pakem jurnalistik” . Katanya pada 80 peserta yang hadir diruangan seminar tersebut.
Disisi lain system online membutuhkan kecepatan, sehingga proses jurnalistikpun berubah. Media sekarang mengajak pembaca sekaligus jadi objek pelaku. Maka perlu difikirkan format ideal media online yang masuk dalam ranah media publik harus punya kode etik. Etika jurnalistik sudah banyak dilanggar oleh para jurnalis media online. Hanya untuk mengejar target traffic dan profit perusahaan.
Dalam sesi pertama, Heru Margianto, dari Pengurus Aliansi Jurnalis Independen,menyampaikan tentang Media online, Pembaca, Laba dan Etika” sempat menyinggung jurnalisme baru. Ia menukil tentang pemberitaan saat ini bukan lagi hasil verifikasi,namun proses verifikasi yang dijadikan berita, genre baru berita sepotong-sepotong, kecepatan adalah kredo, dan traffic dijadikan agama.
Sementara  Pandu Wiryawan  melirik prospek pasar pengguna internet Indonesia. justru menggiurkan dibanding Negara tetangga seperti Malaysia, dan Singapura. 63 juta orang Indonesia pengguna internet pada tahun 2012. “Pengguna mengakses internet 35 jam per minggu, dan jika dirata-ratakan perharinya adalah 5 jam, dan hal ini adalah peluang”. ungkapnya.
Seminar New Media yang bertajuk “"Pertumbuhan Pengakses, Bisnis dan Problem Etika” juga menghadirkan ibu Shinto Nugroho dari Geogle Indonesia yang membahas tentang kode etik pengguna goegle, dan peluang-peluang apa saja yang bisa dimanfaatkan media di geogle.
Sammy  A. Pangerapan, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, mengkritisi tentang pola kerja jurnalis media online seharusnya sama dengan media cetak, apalagi dengan ruang yang unlimited, agar kredibilitas jurnalis media online tetap terjaga.
Sesi kedua, dengan tema “Kepentingan Publik dan Problem etika Media Online”, pembicaranya adalah Andreas Pawelke (independent Reseacher), Nezar Patria (Viva.co.id), dan Agus Sudibyo (Dewan Pers).
Nezar melontarkan sejumlah isu kunci tentang karakter media online saat ini, yakni diantaranya kecepatan vs akurasi, munculnya presepsi yang keliru, traffic sebagai pencapaian utama. Sementara  Agus Sudibyo  sendiri berpendapat bahwa; asset termahal media adalah kredibilitas, maka media online saat ini bertaruh dengan hal itu agar tetap eksis. Tingkat ketaatan media pers khususnya media online terhadap  Kode etik Jurnalistik dan pedoman media pers di media online yang masih rendah perlu menjadi perhatian.
Disamping peluang media online atau cyber dalam bisnis cukup menggiurkan, problematika kode etik, plagiasi berita, masalah hukum, dan akurasi menjadi tantangan untuk pertumbuhan media online ke depan. [Elvira Suryani/wasathon.com]

Related Post



Posting Komentar