Jurnalisme Online

Pengertian jurnalisme online
Kehadiran media online memunculkan ”generasi baru” jurnalistik, yakni jurnalisme online (online journalism) –disebut juga cyber journalism. 


Per definisi, jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media internet (website). Kamus bebas Wikipedia mendefinisikan jurnalisme online sebagai ”pelaporan fakta yang diproduksi dan disebarkan melalui internet” (reporting of facts produced and distributed via the Internet).

Karakter
Karakter jurnalisme online –sebagaimana tergambar dalam karakter media online— antara lain kecepatan penyajian, real time --langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung, interaktif, dan diperkaya dengan link atau tautan kepada informasi terkait.

Keunggulan jurnalisme online secara detail dikemukakan James C. Foust dalam bukunya, Online Journalism: Principles and Practices of News for The Web (2005):
1. Audience Control --audiens lebih leluasa dalam memilih berita.
2. Nonlienarity --tiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri atau tidak berurutan.
3. Storage and retrieval --berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah.
4. Unlimited Space –memungkinkan jumlah berita jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
5. Immediacy --cepat dan langsung.
6. Multimedia Capability –bisa menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita.
7. Interactivity --memungkinkan adanya peningkatan partisipasi pembaca.

Teknik Jurnalisme Online
Secara teknis, penulisan jurnalisme online sama saja dengan jurnalisme cetak. Demikian juga kaidah dan kode etik jurnalistiknya. Yang berbeda hanya soal cara penyajian atau proses publikasinya.

Proses penulisan berita, misalnya, diawali dengan pengumpulan data (e.q. wawancara, liputan peristiwa, studi literatur), penulisan, editing, dan publishing.

Proses penulisan artikel atau feature, diawali dengan ide, pengembangan ide/pengumpulan data, outline, naskah awal/kasar, editing/rewriting, dan publishing.

Jenis Tulisan
Jenis tulisan media online sama dengan jenis tulisan karya jurnalistik pada umumnya, yakni news, views, dan feature (paduan news & news).

1. News, Berita –laporan peristiwa, rekonstruksi kejadian, disusun dengan paduan unsur 5W+1H (What,Who, When, Where, Why, dan How) dan sistematika: Head/Judul, Lead/Alinea Pertama, Body/Isi Berita. [Rumus Standard Penulisan Berita: Who does What Where When Why How).
2. Views, Opini –tulisan berisikan opini, pendapat, atau analisis tentang suatu peristiwa atau masalah. Struktur penulisan: judul, penulis, opening, body, closing.
3. Feature –tulisan berisi paduan antara fakta dan opini. Struktur tulisan: judul, lead, body, closing. Masuk dalam kategori feature a.l. tips, biografi, pengalaman, ”curhat”, dan catatan perjalanan. (www.romeltea.com).*
PERBANDINGAN JURNALISME ONLINE DAN JURNALISME KONVENSIONAL 
Jurnalisme berasal dari kata journal yang berarti catatan harian atau catatan mengenai kejadian yang terja di dalam kehidupan sehari-hari. Journal sendiri berasal dari kata diurnalis yang mempunyai arti tiap hari atu harian. Dari perkataan itu muncul kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan poekerjaan pada dunia jurnalistik.
Jurnalisme mulai benar-benar dimulai sejak huruf-huruf lepas untuk percetakan mulai digunakan di Eropa pada tahun 1440. dengan mesin cetak, lembaran berita dan juga pamphlet dapat di cetak dengan proses yang relative cepat dan ongkos yang tidak mahal.
Jurnalisme akhir-akhir ini berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi. Majalah mulai berkembang sekitar dua abad yang lalu, pada tahun 1920 dilanjutkan dengan penemuan radio komersil dan majalh-majalah beriat bermunculan. Pada masa  setelah perang dunaia ke II muncullah televise komersial. Majalah, Koran atau  
Jurnalisme online dan jurnalisme konvensional sendiri pada masa ini perkembanagnnya semakin pesat. Jurnalisme online dan juga jurnalisme konvensional mempunyai banyak perbedaan tapi semua ini hanya terletak pada media saja. Antara kedua jurnalisme ini mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.
JURNALISME ONLINE (online jurnalisme) 
Jurnalisme online merupakan jurnalisme yang dapat di akses melalui media internet, yang biasa menyuguhkan informasi dalam bentuk audio, video, maupun grafis. Yang membedakan jurnalisme ini dengan jurnalisme yang lain adalah penggunaan teknologi. Jurnalisme yang sarat akan teknologi yang disuguhkan secara teraktual dan dapat dipercaya.
Sejarah jurnalisme online sendiri dimulai dari membebernya cerita perselingkuhan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky yang dibeberkan oleh Mark Drugde. Berita tersebut5 di samapaikan melalui media internet, dan semua orangpun dapat menegaksesnya. Hal seperti ini dapat juga dilakukan oleh masyarakat yang tidak mengetahui cara penulisan jurnalisme secara baik. Kerja seperti ini seolah-lah bukan kerja seorang jurnalis. Jurnalisme online memungkinkan adanya pemberitaan yang salah karena para pengirim berita bisa siapa saja dan identitasnya sulit untuk kita temukan.
Jurnalis Online harus memutuskan tentang hal-hal sebagai berikut:
* Format media yang mana, yang terbaik untuk menyampaikan suatu berita (multimediality). Sejauh ini bandwidht dan hak cipta merupakan faktor-faktor struktural yang masih menghambat pengembangan content multimedia yang inovatif.
* memberi pilihan yang inovatif, berinteraksi, atau bahkan meng-customize (menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan publik bersangkutan) terhadap berita-berita tertentu (interactivity).
* Mempertimbangkan cara-cara untuk menghubungkan (connect) berita yang ia buat dengan berita lain, arsip, sumber data dan seterusnya lewat hyperlinks (hypertextuality).
 
JURNALISME KONVENSIONAL 
            
Jurnalisme konvensional adalah jurnalisme yang disampaikan melalui media seperti radio, televisi, majalah, ataupun  
Untuk membedakan antara jurnalisme online dan juga jurnalisme konvensional dapatv dilihat dari tabel berikut. 
Perbedaan Media Online dan Media Cetak  
No 
Jurnalisme Konvensional 
Jurnalisme On-line 
1.
2.
3.
4. 
5.
6.
7.
8. 
Panjang naskah dibatasi, misalnya 5-7 halaman kuarto yang diketik dalam 2 spasi
Sebelum naskah di muat dalam sebuah media naskah harus di ACC terlebih dahulu oleh redaksi
Terbitnya berkala, contohnya mingguan, harian, ataupun bulanan
Walau sudah selesai dicetak, media belum bisa langsung dibaca oleh khalayak
Berita dan informasi disampaikan melalui batasan formal dan terdapat etika jurnalisme yang harus dipatuhi
Media yang digunakan adalah media cetak dan media non cetak seperti, radio dan televisi
Penggunaan tata bahasa sangat di perhatikan
Perlu keterampilan khusus dari jurnalis untuk mengelola informasi dan berita 
Dalam media online pemuatan naskah tidak dibatasi karena melalui suatu website naskah dapat sepanjang apapun. Dalam media online naskah di batasi demi kecepatan akses dan juga desain.
Beberapa media membebaskan jurnalisnya mengolah sendiri tulisannya 
Terbitnya kapan saja, tidak ada jadwal khusus kecuali untuk rubric tertentu 
Begitu di-upload, setiap berita dapat langsung dibaca siapa saja yang mengakses tertentu 
Batasannya hanya pada etika jurnalisme 
Media yang dipakai adalah internet  
Tidak terlalu memperhatikan tata bahasa
Tidak memerluakn keterampilan khusus dari pencari berita 
            Selain perbedaan dari segi media, antara jurnalisme online dan juga jurnalisme konvensional memiliki beberapa kekurangan dan juga kelebihan. Jurnalisme online tidak dapat kita konsumsi diwaktu kita tidak dihadapan komputer tapi dengan adanya radio, koran, dan juga televisi kita dapat mengkonsumsinya dimana saja. Selaian itu jurnalisme konvensional lebih menjamin kebenarannya atau keakuratannya sedangkan pada jurnalisme online semua dapat menulis beritanya tanpa etika jurnalisme, contohnya saja tulisan-tulisan yang ada pada blog. 
            Melalui jurnalisme online audience lebih leluasa memilih berita yang diinginkan. Penggunaan jurnalisme online sangat mudah dan pencarian beritanya sangat cepat. Semua berita yang ada dapat disimpan dan di akses kembali oleh audience.  Ini adalah kelebihan dari jurnalisme online. 
surat
kabar. Jurnalisme konvensional dapat dinikmati oleh siapa saja dengan melalui media-media tersebut. Dalam jurnalisme konvensional kebenaran beritanya dan juga keakuratannya dijamin dibandingkan dengan jurnalisme online. Dalam jurnalisme konvensional mementingkan penggunaan kaidah-kaidah jurnalisme berikut dengan etika-etika jurnalisme. 
surat
kabar, radio maupun televise adalah ccontoh-contoh dari jurnalisme konvensional. Pada tahun 1998 masyarakat mulai mengenal jurnalisme online atau online jurnalisme

Related Post



Posting Komentar